FIFGROUP Mendukung Pemerintah Kota Depok Tekan Prevalensi Stunting
Jakarta: Upaya pemerintah Kota Depok dalam menekan angka prevalensi stunting rupanya berhasil dengan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 yang menunjukkan angka sebesar 12,6 persen. Angka ini lebih rendah dibanding target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024 (seperti dilansir berita.depok.go.id).
Hal ini menjadi salah satu alasan FIFGROUP ingin turut berperan serta bersama pemerintah Kota Depok berupaya menurunkan prevalensi stunting. Human Capital (HC), General Support (GS), Corporate Communication, Environtment Health Safety, Social Responsibility (EHSSR) & Sustainability Director FIFGROUP, Esther Sri Harjati, bersama Ibu Walikota Depok sekaligus sebagai Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Depok, Elly Farida atau biasa disapa Bunda Elly, meresmikan program FIFGROUP Peduli Stunting, pada Selasa, 20 Juni 2023, bertempat di Hall Arco, Kelurahan Duren Seribu, Kota Depok.
Sebelumnya, pada 19 Mei 2023, FIFGROUP Peduli Stunting sudah menggelar tahap pertama FIFGROUP Peduli Stunting dihadiri oleh Camat Bojongsari, Rizal Farhan, dan Lurah Duren Seribu, Kiki Mutakim. Kegiatan peduli stunting ini berkolaborasi dengan pemerintah setempat, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dalam mendukung penurunan prevalensi stunting.
Hal ini merupakan bentuk dukungan FIFGROUP dalam memberikan dampak positif kepada masyarakat dan komunitas melalui 3 Aspek Strategi Sustainability (keberlanjutan), yaitu Portofolio, People dan Public Contribution. Pada poin ketiga yaitu Public Contribution Strategy, FIFGROUP melakukan program berkelanjutan yang memberikan manfaat bagi masyarakat yang terbagi dalam 4 Pilar CSR FIFGROUP, yaitu FIFGROUP Sehat, FIFGROUP Pintar, FIFGROUP Sejahtera, dan FIFGROUP Lestari.
Kegiatan FIFGROUP Peduli Stunting kali ini merupakan implementasi dari Pilar FIFGROUP Sehat di mana juga sejalan dengan misi perusahaan yaitu membawa kehidupan yang lebih baik untuk masyarakat.
Ini juga sebagai bentuk komitmen FIFGROUP dalam Environment, Social, and Governance (ESG) Goals yaitu Community Relations, dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) ke-2 yaitu Tanpa Kelaparan, dan ke-3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera.
Human Capital (HC), General Support (GS), Corporate Communication, Environtment Health Safety, Social Responsibility (EHSSR) & Sustainability Director FIFGROUP, Esther Sri Harjati menyampaikan : “Kami melihat Kota Depok telah melampaui target angka prevalensi nasional, yaitu di 12,6%. Hal ini sangat bagus sehingga FIFGROUP ingin turut mengambil bagian dalam langkah pemerintah Kota Depok dalam menekan angka prevalensi, dan fokus mendukung hingga mencapai angka yang lebih rendah lagi, agar dapat menjadi percontohan bagi daerah lainnya.”
150 Anak Kurang Gizi dan 150 Ibu Hamil
FIFGROUP Peduli Stunting dilakukan selama 2023 dengan terbagi menjadi 3 tahap dalam pemberian makanan sehat dan vitamin. Setiap tahap akan dilaksanakan di 3 titik dengan masing-masing 50 anak kurang gizi dan 50 ibu hamil, sehingga total dari keseluruhan program ini adalah 150 anak kurang gizi dan 150 ibu hamil. Dalam tiap tahapnya, cabang akan memantau perkembangan anak berdasarkan bantuan yang diberikan.
Untuk tahap pertama dilakukan pada Jum’at, 19 Mei 2023 silam di 2 titik lokasi yaitu Kelurahan Duren Mekar dan Kelurahan Duren Seribu, dan bekerja sama dengan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di masing-masing lokasi, dengan membagikan vitamin dan makanan sehat.
Pada hari ini juga, FIFGROUP memberikan bantuan sebesar Rp10 juta melalui Karang Taruna Muda Berjaya dalam menjalankan usaha ternak ikan. Hal itu digelar sebagai dukungan SDGs no. 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
Stunting di Indonesia
Data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa lebih dari 22% anak di dunia di bawah usia lima tahun mengalami stunting. Ini berarti lebih dari 149 juta anak di seluruh dunia menghadapi risiko dampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan mereka.
Di Indonesia sendiri, melalui Kementerian Kesehatan yang bekerja sama Badan Pusat Statistik (BPS) dengan dukungan Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia, melakukan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 dengan mengumpulkan data di 33 provinsi dan 486 kabupaten/kota dengan jumlah sensus sebanyak 334.848 bayi dan balita. Dan berdasarkan hasil SSGI yang dijelaskan pada Rapat Kerja Nasional Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Rabu (25/1) di mana prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022. Angka ini turun 2,8 poin dari tahun sebelumnya.
Stunting bukanlah masalah yang dapat diatasi dalam semalam, tetapi dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi kesehatan, langkah-langkah konkret dapat diambil untuk memerangi stunting. Hanya dengan memberikan perhatian serius pada stunting, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.